Keadaan mayit setelah bangkit dari kubur
Sebelum kita membahas tentang sepuluh golongan orang yang jasadnya masih utuh atau tidak hancur di alam kubur, saya akan membahas sedikit tentang keadaan mayit setelah bangkit dari alam kuburnya. Bahwasannya keadaan mayit sesudah dibangkitkan dari kuburnya itu keadaannya berbeda-beda menurut amal perbuatannya, apabila pada masa hidupnya berkelakuan baik maka ia akan bernasib baik (memperoleh kebahagiaan) dan sebaliknya apabila ia semasa hidupnya melakukan amal keburukan maka ia akan bernasib buruk pula dan memperoleh kesengsaraan.
Dalam suatu hadist diceritakan : Sesungguhnya mayit itu akan dibangkitkan dari kuburnya, mereka dalam keadaan berdiri tegak di atas mereka dibangkitkan selama empat puluh tahun, tidak makan dan tidak minum, tidak duduk serta tidak berbicara.
Rasulullah SAW pernah ditanya : Ya Rasulullah, dengan apa untuk mengetahui orang-orang mukmin pada hari kiamat ? Maka Nabi SAW. menjawab : Sesungguhnya umatku itu putih wajahnya akibat dari bekas wudhu.
Telah diterangkan dalam sebuah hadist : Ketika terjadi hari kiamat, Allah SWT. membangkitkan para makhluk dari kuburnya. Kemudian datanglah Malaikat ke kuburnya, selanjutnya para Malaikat membersihkan debu yang melekat pada orang-orang mukmin kecuali tempat sujudnya. Kemudian ada pemanggil yang memanggil : Debu itu bukanlah debu kubur mereka tetapi debu itu adalah mihrab (kiblat) mereka, tinggalkan debu itu pada mereka sehingga mereka lewat shirath dan masuk surga, agar setiap orang yang melihat kepada mereka mengetahui, bahwa mereka adalah pelayanku dan hambaku.
Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah ra. ia berkata : Rasulullah SAW. bersabda : Ketika hari kiamat terjadi, dan dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur, maka Allah SWT memberi wahyu kepada Malaikat Ridwan : Ya Ridwan, sesungguhnya aku mengeluarkan orang-orang yang berpuasa dari kuburnya (dalam keadaan) lapar dan haus, sambutlah mereka dengan makanan panggang dan buah-buahan dari Surga, kemudian Malaikat Ridwan memanggil-manggil : Wahai Ghilman dan wahai Wildan (yaitu pelayan surga yang terdiri dari anak-anak yang belum sampai pada akhil baligh), kemudian mereka datang dengan membawa nampan dari Nur (cahaya), mereka berkumpul mengelilingi Malaikat Ridwan, jumlah mereka lebih banyak dari pada hitungannya dari pada tetesan air hujan dan bintang-bintang di langit serta daun-daun pepohonan. Mereka semua membawa buah-buahan yang banyak, beraneka makanan, minyak samin dan minuman yang lezat. Mereka menjemput ahli puasa dan memberi makanan pada ahli puasa seraya berkata : Makan dan minumlah dengan nikmat dengan apa yang pernah kamu dahulukan dalam beberapa hari yang telahlewat atau yang telah kamu kerjakan.
Dan diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. ia berkata : Rasulullah SAW. bersabda : Ada tiga orang, dimana para Malaikat akan menyelamatkan ketiga orang ini pada hari dikeluarkannya para makhluk dari kuburnya, mereka itu adalah : Yang pertama, orang yang mati syahid, kedua orang-orang yang berpuasa di bulan Ramadhan, dan yang ketiga orang-orang yang berpuasa di hari Arafah.
Dari Aisyah ra. : Sesungguhnya di dalam surga itu terdapat istana yang terbuat dari intan dan yaqut, dari Zamrut dan dari emas, serta dari perak. Aku bertanya : Ya Rasulullah, untuk siapakah istana itu? Rasulullah SAW. menjawab : Yaitu diperuntukan untuk orang-orang yang berpuasa pada hari Arafah. Kemudian Rasulullah SAW. bersabda : Wahai 'Aisyah, sesungguhnya hari-hari yang disukai oleh Allah SWT. adalah hari Jum'ah dan hari Arafah, karena apa yang ada pada hari itu adalah rahmat. Dan sesungguhnya hari-hari yang paling dibenci Iblis adalah hari Jum'ah dari hari Arafah wahai 'Aisyah, barang siapa pagi-pagi berpuasa hari Arafah, maka Allah SWT. akan membuka padanya tiga puluh pintu kebaikan, dan Allah akan mengunci darinya tiga puluh pintu keburukan. Ketika berbuka dengan meminum air, maka Allah mengampuni dosanya dalam setiap keringat di tubuhnya, seraya keringat itu berdo'a : Ya Allah berilah dia rahmat sampai terbitnya fajar.
Dan dalam hadist lain diterangkan : Orang yang berpuasa sama keluar dari kuburnya, dan dapat diketahui dari bau mulut mereka akibat dari puasanya, mereka disambut dengan beberapa hidangan dan beberapa kendi. Kemudian dikatakan kepada mereka : Makanlah, kamu benar-benar lapar di waktu orang-orang sama kenyang, dan minumlah, kamu benar-benar haus di waktu orang-orang sama segar tenggorokannya, dan beristirahatlah kamu. Kemudian mereka sama beristirahat sambil makan dan minum sedangkan semua manusia masih dalam hisab.
Jasad yang masih utuh
Dan diterangkan dalam hadist lain, bahwa orang yang mati dan di kuburkan, di dalam kuburnya maka jasadnya akan hancur atau busuk. Akan tetapi dari itu semua terdapat sepuluh golongan orang yang jasadnya utuh atau tidak hancur di dalam kuburnya, yaitu :
1.Jasadnya para Nabi
2.Jasadnya orang yang ahli perang (di jalan Allah)
3.Jasadnya orang yang alim
4.Jasadnya orang yang mati Syahid
5.Jasadnya orang yang hapal Al-Qur'an
6.Jasadnya imam atau pemimpin yang adil
7.Jasadnya orang yang adzan
8.Jasadnya orang perempuan yang mati dalam upaya melahirkan
9.Jasadnya orang yang dibunuh dengan aniyaya
10.Jasadnya orang yang mati padahari Jum'at atau malamnya.
Dari keterangan hadist di atas, maka jelaslah bahwa orang yang senantiasa berpegang pada tali Allah SWT. mereka akan selamat dari adzab-Nya di dalam kubur maupun di akhirat nanti.
Terdapat keterangan dalam hadist, dari Rasulullah SAW. : "Bahwasannya pada hari kiamat kelak semua manusia akan dikumpulkan dalam keadaan telanjang dan tidak memakai alas kaki sebagaimana pada waktu dilahirkan dalam rahim ibunya.
Kemudian Aisyah ra. bertanya : Apakah laki-laki dan perempuan bersama-sama? Maka Rasulullah SAW menjawab : Ya, bersama-sama. Maka Aisyah berkata : Aduh jelek sekali, sebagian mereka dapat melihat sebagian yang lain. Kemudian Rasulullah SAW. meletakan tangannya di atas bahunya, seraya bersabda : Wahai putri Abu Quhafah, pada hari itu semua manusia sama sibuk dengan dirinya sendiri, sehingga tidak sempat untuk melihat, pandangan mereka semua sama tertuju ke langit, mereka berdiri di Makhsyar dengan lamanya kira-kira empat puluh tahun dan mereka tidak makan dan tidak minum, dan setiap orang dari mereka berkeringat karena menahan rasa malu kepada Allah SWT. dari mereka ada yang berkeringat sampai kedua telapak kakinya, dari mereka ada yang berkeringat sampai kedua betisnya, dan dari mereka ada yang berkeringat sampai sampai pada perutnya, dan diantara mereka juga ada yang berkeringat sampai wajahnya. Dan keringat itu tetap ada sepanjang mereka berdiri di padang Mahsyar. Kemudian Aisyah ra. bertanya : Ya Rasulullah, adakah seseorang yang dikumpulkan itu dengan meminum pada hari kiamat ?. Lalu Rasulullah SAW. menjawab : Ada, mereka itu adalah para Nabi dan keluarganya, orang yang berpuasa pada bulan Rajab, sya'ban, dan pada bulan Ramadhan dengan berturut-turut. Dan seluruh manusia pada waktu itu sama dalam keadaan lapar kecuali para Nabi dan keluarganya, juga termasuk orang-orang yang berpuasa pada bulan Rajab, sya'ban, dan bulan Ramadhan. Karena mereka itu sesungguhnya sama kenyang, tidak lapar dan tidak haus.
Kemudian Aisyah ra. bertanya : Apakah laki-laki dan perempuan bersama-sama? Maka Rasulullah SAW menjawab : Ya, bersama-sama. Maka Aisyah berkata : Aduh jelek sekali, sebagian mereka dapat melihat sebagian yang lain. Kemudian Rasulullah SAW. meletakan tangannya di atas bahunya, seraya bersabda : Wahai putri Abu Quhafah, pada hari itu semua manusia sama sibuk dengan dirinya sendiri, sehingga tidak sempat untuk melihat, pandangan mereka semua sama tertuju ke langit, mereka berdiri di Makhsyar dengan lamanya kira-kira empat puluh tahun dan mereka tidak makan dan tidak minum, dan setiap orang dari mereka berkeringat karena menahan rasa malu kepada Allah SWT. dari mereka ada yang berkeringat sampai kedua telapak kakinya, dari mereka ada yang berkeringat sampai kedua betisnya, dan dari mereka ada yang berkeringat sampai sampai pada perutnya, dan diantara mereka juga ada yang berkeringat sampai wajahnya. Dan keringat itu tetap ada sepanjang mereka berdiri di padang Mahsyar. Kemudian Aisyah ra. bertanya : Ya Rasulullah, adakah seseorang yang dikumpulkan itu dengan meminum pada hari kiamat ?. Lalu Rasulullah SAW. menjawab : Ada, mereka itu adalah para Nabi dan keluarganya, orang yang berpuasa pada bulan Rajab, sya'ban, dan pada bulan Ramadhan dengan berturut-turut. Dan seluruh manusia pada waktu itu sama dalam keadaan lapar kecuali para Nabi dan keluarganya, juga termasuk orang-orang yang berpuasa pada bulan Rajab, sya'ban, dan bulan Ramadhan. Karena mereka itu sesungguhnya sama kenyang, tidak lapar dan tidak haus.
Alam kubur adalah merupakan jembatan tahap pertama untuk menuju ke alam yang kekal abadi yaitu alam akhirat. Dimana di alam tahap pertama ini atau alam kubur, manusia akan menemui kebahagiaan apabila pada masa hidupnya senantiasa mengerjakan amal kebajikan dan tentunya juga dia akan menjadi calon ahli surga kelak di akhirat nanti.
Di dalam sabda Rasulullah SAW. yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan diberitkan oleh sahabat Ibnu Umar ra. bahwasannya bagi mayit yang selalu beriman dan senantiasa melakukan kebajikan dan telah dicatat oleh Allah SWT. sebagai calon ahli Surga, maka dibukakan baginya pintu surga dan diucapkan jepadanya :" Hai si Fulan, itulah tempat tinggalmu kelak, dan apa yang telah disediakan oleh Allah SWT. di dalamnya itu adalah milikmu".Maka ketika, mereka melihat yang menggembirkan itu, maka mayit itu menjadi gembira. Kemudian alam kuburnya diperluas menjadi tujuh puluh hasta serta alam kuburnya diterangi, dan rohnya di tempatkan pada tempat yang bagus, yaitu berwujud sebagai seekor burung yang bergantung di salah satu pohon di surga yang bebas berterbangan kesana kemari.
Rasulullah SAW bersabda : "Sesungguhnya salah seorang diantara kamu, apabila telah mati maka diperlihatkan kepadanya akan tempatnya setiap pagi dan sore, apabila ia sebagai calon ahli surga, maka diperlihatkan dari ahli surga, dan apabila ia sebagai calon ahli neraka, dikatakan : inilah tempatmu hingga Allah membangkitkan kepadanya pada hari kiamat".
Dan bagi para calon ahlu surga ini, pada waktu di dalam kubur, waktu satu tahun rasanya sekejap mata, dan sepuluh tahun ibarat dua kejap mata dan begitulah seterusnya. Hal demikian itu dapat dirasa oleh calon ahli surga karena di dalam kuburnya pagi dan sore dia senantiasa diperlihatkan hal-hal yang sangat menikmatkan dan menggembirakan serta membahagiakan.
Akan tetapi sebaliknya yang harus dialami oleh calon ahli neraka, maka ditampakan setiap pagi dan sore pula neraka sebagai tempat tinggalnya kelak dan apa yang ada di dalamnya menjadi miliknya pula.
Bagi calon ahli neraka, karena sangat pedihnya kesengsaraan yang dideritanya di alam kubur, maka satu hari rasanya sudah berabad-abad lamanya. Dan hal tersebut sebagaimana yang telah Allah katakan dalam Firman-Nya yang tertuang dalam surat Al-Mu'min ayat 46 sebagai berikut :
Artinya :
"Neraka itu diperlihatkan kepada mereka (yang mendpatkan siksa kubur) pada pagi dan sore, hingga dibangkitkan hari kiamat. Dan pada hari kiamat terjadi (Dikatakan pada Malaikat) : Masuklah Fir'aun dan kaumnya kepada adzab yang sangat keras".
"Neraka itu diperlihatkan kepada mereka (yang mendpatkan siksa kubur) pada pagi dan sore, hingga dibangkitkan hari kiamat. Dan pada hari kiamat terjadi (Dikatakan pada Malaikat) : Masuklah Fir'aun dan kaumnya kepada adzab yang sangat keras".
Bertolak dari Firman Allah SWT. di atas agar kita semua terhindar dari semua adzab Allah, maka hendaklah kita semua senantiasa bertaqwa dan bertawakal kepada-Nya dan juga menjalankan apa yang telah diajarkan oleh Rasul-Nya.
Semoga artikel ini bisa menambahkan rasa keyakinan kita dan meningkatkan keimanan kita pada akan tibanya hari pembalasan di alam akhirat kelak, sehingga kita semua bisa lebih berhati-hati dalam menyikapi sesuatu masalah yang terkait dengan masalah keduniawian, dan semoga kita bisa lebih mempersiapkan diri akan kedatangannya alam akhirat yang akan menjadi kehidupan kita yang sesungguhnya, kehidupan yang kekal selamanya.
Dengan segenap hati Saya ucapkan terima kasih telah bersedia berkunjung ke alamat web saya dan saya ucapkan banyak terima kasih telah menyempatkan waktu anda untuk membaca artikel ini. Semoga kita semua dirahmati oleh Allah SWT. dan semoga kelak kita di tempatkan dalam surganya Allah, marilah kita belajar untuk mencari ridhanya Allah SWT. agar kita kelak menjadi penghuni surga abadi. Mohon maaf bila ada kata atau ucapan yang salah. Wassalaam.
Penulis : Assyadili
Sumber : Media Islam, Kumpulan hadist dan Al-Qur'an.