Alam Kubur Awal Perjalanan Akhirat

   Alam Kubur Adalah Hak Benar Adanya

   Alam kubur adalah awal kehidupan hakiki dari seorang manusia.
Mempelajari apa-apa yang terjadi di alam kubur memberikan faedah. Seseorang yang mengetahui bahwa di alam kubur ada nikmat kubur tentu akan berusaha sebisa mungkin selama ia masih hidup agar menjadi orang yang layak mendapatkan nikmat kubur kelak. Nikmat dan adzab kubur adalah perkara ghaib yang tidak terindera oleh manusia. Manusia yang merasakannyapun tentu tidak dapat mengabarkan kepada yang masih hidup kebenarannya. Maka satu-satunya sumber keyakinan kita akan adanya adzab dan nikmat kubur adalah dalil Qur'an dan sunnah. Dan banyak sekali dalil Qur'an dan As Sunnah serta ijma para sahabat dan para tabiin yang menetapkan adanya alam kubur. Namun sebagian dari kalangan ahlul bid'ah mengingkarinya karena penyimpangan mereka dalam memahami dalil-dalil syari. 
   Alam kubur adalah awal perjalanan akhirat, barang siapa yang selamat di alam kubur, maka setelahnya lebih mudah. Barang siapa yang tidak selamat, maka setelahnya lebih berat. 
   Jadi jelas bahwa karena begitu jauhnya perbandingan antara siksa kubur dengan siksa mereka kelak di hari kiamat,hingga ketika mereka masih si siksa di alam kubur dianggap masih dalam masa penangguhan. 
   Sebagian ulama memang menafsirkan secara mutlak bahwa maknanya adalah bahwa mereka tidak akan mendapat adzab hingga hari kiamat, namun yang dimaksud adalah sebagaimana yang diungkapkan oleh Ibnu Katsir dan Al Baghawi. Karena faktanya, sebagian orang kafir bahkan di adzab ketika mereka masih hidup. Dan perlu dicatat, para ahli tafsir yang menafsirkan secara mutlak demikian tidak ada yang memahami bahwa ayat ini menafikan adzab kubur. Jadi memahami ayat ini dengan pemahaman para penolak adanya adzab kubur, adalah pemahaman baru yang tidak ada pendahulunya, serta bertentangan dengan ratusan dalil. 
   " Dan hari pada terjadinya kiamat, bersumpahlah orang-orang yang berdosa ; Mereka tidak berdiam ( dalam kubur) melainkan sesaat ( saja). Seperti demikian mereka selalu dipalingkan (dari kebenaran)". ( QS. Ar Rum : 55 )
   Para ahli tafsir menjelaskan mengenai makna sesaat, Al Baidhawi berkata, Maksudnya adalah masa di alam kubur dianggap terlalu sebentar jika dibandingkan dengan lamanya siksaan mereka di akhirat kelak. Penafsiran lain, mereka lupa akan lamanya berada di alam kubur ( penafsiran Anwar At Tanziil). Sebagai ahli tafsir memaknai bahwa maksudnya adalah masa ketika hidup di dunia, Al Baghawi mengatakan maksudnya adalah masa di dunia dianggap terlalu sebentar di bandingkan dengan akhirat. Seluruh tafsiran di atas tidak ada yang bertentangan dengan dalil-dalil adanya adzab kubur. 
   Hani budak Utsman bin Affan meriwayatkan hadist, ketika Utsman ra. berhenti di sebuah kuburan, beliau menangis tersedu-sedu sampai basah janggutnya. Lalu beliau ditanya, Engkau melihat mengingat surga dan neraka tetapi tidak menangis, namun saat mengingat kubur engkau menangis. Mengapa ? jawab beliau, Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, kubur adalah rumah akhirat pertama. Bila selamat di kubur maka setelahnya menjadi mudah bila tidak selamat di kubur maka setelahnya akan menjadi lebih sulit. Aku juga mendengar Rasulullah SAW bersabda, Aku tidak melihat suatu pemandanganpun yang lebih menakutkan dari pada kubur. ( HR.  At-Tirmidzi dan Ibnu Majah) 
   Disebabkan fase di alam kubur lebih mudah bagi yang selamat, maka seorang mukmin dalam kuburnya ketika melihat surga yang disiapkan Allah SWT mereka berkata, Yaa Tuhan, segerakanlah terjadinya kiamat agar aku tidak kembali ke keluarga dan hartaku. Sedangkan orang-orang kafir ketika melihat adzab yang pedih yang disiapkan Allah SWT baginya, berseru, Yaa Tuhan, jangan kau datangkan kiamat. Karena yang datang setelahnya lebih pedih siksanya dan lebih menakutkan. 

   Gelapnya Alam Kubur

   Seorang wanita yang biasa menyapu masjid Nabawi pada masa Rasulullah SAW, wanita itu wafat dan Rasulullah SAW pun merasa kehilangan atas kepergiannya itu. Para sahabat menyampaikan bahwa wanita tersebut meninggal pada saat malam dan telah di kubur pada malam itu juga. Para sahabat tidak sampai hati mengingatkan beliau Rasulullah SAW. rasulullah SAW lalu meminta para sahabat untuk menunjukan kuburnya. Setelah sampai di kuburan wanita tersebut, beliaupun kemudian menyalati wanita itu, lalu bersabda, kuburan ini sungguh sangat gelap bagi para penghuninya. Allah Azza Wa Jalla menyinari bagi mereka dengat shalatku tadi. ( HR. Bukhari, Muslim, dll )

   Himpitan Kubur

   Setelah mayit diletakan di dalam kubur, maka kubur akan menghimpit dan menjepit dirinya. Tidak seorang pun baik besar, kecil, soleh maupun jahat dapat selamat dari himpitan kubur. Beberapa hadist menerangkan bahwa kubur menghimpit Saad ibnu Muadz yang kematiannya membuat Arsy bergerak, pintu-pintu langit terbuka, serta Malaikat sebanyak tujuh puluh ribu menyaksikannya. Dalam Sunan An-Nasal diriwayatkan dari Ibnu Umar ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, inilah yang membuat Arsy betgerak, pintu-pintu langit dibuka, dan disaksikan oleh tujuh puluh ribu Malaikat. Sungguh ia dihimpit dan dijepit oleh kubur, akan tetapi kemudian.
   Dalam Musnad Ahmad diriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya kubur memiliki himpitan yang bila seorang selamat darinya, maka ( ia selamat sama seperti) Saad Ibn Muadz yang telah selamat.  (HR. Ahmad)


   Fitnah Kubur

   Jika seorang hamba telah diletakan di dalam kubur, datanglah kepadanya Malaikat dalam bentuk yang menakutkan. Mereka membentak dan mendudukannya dan bertanya, Siapa Tuhanmu?, Siapa Nabimu?, Apa agamamu?. Ini adalah tujuan terakhir yang menimpa seorang mukmin. Itulah makna Firman Allah SWT, Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh di dalam kehidupan di dunia. Ia menjawab, Allah Tuhanku, Islam agamaku, Muhammad Nabiku. Tak lama kemudian terdengar seruan dari langit, Hamba-Ku benar.
   Mengenai orang kafir, Rasulullah SAW bersabda, Dua Malaikat yang kejam datang kepadanya. Mereka membentak dan mendudukannya, lalu bertanya, Siapa Tuhanmu ?Apa agamamu ? Jawabnya, Ha, ha. Aku tidak tahu. Mereka bertanya lagi, apa pendapatmu tentang laki-laki yang diutus kepada kalian ini ?Ia tidak mengenal namanya. Ketika di jawab Muhammad, ia berkata, Ha, ha,haaku tidak tahu. Lalu terdengarlah seruan dari langit, Hamba-Ku dusta.
   Dalam hadist yang telah dikemukakan di atas menunjukan bahwa orang kafir pun diuji di dalam kubur. Imam Tirmidzi berpendapat bahwa umat terdahulu, bila menolak dakwah para Rosul, maka mereka akan di adzab Allah hingga binasa. Adapun umat Islam, azabnya ditangguhkan. Sedangkan Abdul Haq Al-Isybily, Ibnu Qayyim, Al-Qurthubi, As-Safarini dan selainnya berpendapat bahwa pertanyaan alam kubur berlaku untuk umum, baik orang mukmin maupun kafir. 

   Adzab Dan Nikmat Kubur

   Penulis kitab Al-Aqidah Ath-Thahawiyah berkata, hadist mengenai adzab dan nikmat kubur, serta permasalahan mengenai pertanyaan Malaikat di dalam kubur,hal tersebut bersumber dari sumber yang mutawatir. Oleh karenanya, wajib untuk meyakini dan mengimani hal tersebut dan kita tidak perlum memperbincangkan masalah caranya.
   Kalangan atheis dan orang-orang islam yang mengikuti pendapat para filosof mengingkari adanya azab kubur. Mereka beralasan bahwa setelah membongkar kubur, mereka sama sekali tidak melihat apa yang diberitakan oleh nash-nash syariat. Mereka semua tidak mempercayai apa yang di luar jangkauan ilmu. mereka. Mereka mengira bahwa penglihatan mereka dapat melihat sesuatu dan pendengaran mereka dapat mendengar segala sesuatu, padahal kita saat ini telah mengetahui beberapa rahasia alam yang oleh penglihatan dan pendengaran kita tidak dapat menangkapnya. Orang-orang yang beriman kepada Allah SWT akan membenarkan berita-Nya.
   Di dalam al-qur'an terdapat isyarat-isyarat yang menunjukan adanya azab kubur. Ingatlah ketika orang-orang lalim berada dalam tekanan sakaratul maut, dan para Malaikat memukul dengan tangannya, sambil berkata, Keluarkanlah nyawamu ! Pada hari ini kamu di balas dengan siksaan yang sangat menghinakan. ( QS. AI-Anam : 93 )
   Nanti mereka akan kami siksa dua kali, kemudian mereka akan dikembalikan pada azab yang besar. ( QS. At-Taubah : 101 )
   Firaun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk. Kepadamereka dinampakan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya kiamat. Dikatakan kepada Malaikat, masuklah Firaun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras. ( QS. ghafir : 46 )
   Imam Bukhari menjelaskan bahwa ayat pertama sebagaimana yang dikemukakan di atas membahas tentang Malaikat yang mengazab orang-orang kafir pada saat sekarat. Ayat kedua menunjukan adanya dua azab yang menimpa orang-orang munafik sebelum azab hari kiamat. Azab pertama adalah musibah yang ditimpakan oleh Allah di dunia dengan siksaan langsung, sedangkan yang kedua adalah siksa kubur.
   Ayat ketiga merupakan argumentasi yang jelas bagi ahli sunnah dalam menetapkan adanya azab kubur. Dalam ayat tersebut Allah menegaskan bahwa neraka ditampakan pada keluarga Firaun pada pagi dan petang sebelum hari kiamat, karena setelah itu Allah berfirman, Dan pada hari terjadinya kiamat, dikatakan kepada Malaikat, masuklah Firaun dan kaumnya   
kepada azab yang sangat keras. Al Qurtubi berkata, sebagian ulama berpendapat bahwa penampakan ini terjadi di alam barzakh. Ini merupakan landasan dalam menetapkan adanya azab kubur.
 

   Memohon Perlindungan Kepada Allah Dari Fitnah Dan Azab Kubur
 
   Fitnah dan azab kubur merupakan keadaan yang sangat besar, sehingga Rasulullah memohon perlindungan dari hal itu baik dalam sholat maupun di luar sholat. Beliaupun sangat menganjurkan kepada umatnya untuk memohon perlindungan kepada Allah dari segala fitnah dan azab kubur.

   Orang-orang yang terpelihara dari fitnah dan azab kubur
 
   Sebagian kaum mukmin yang melakukan amal-amal besar atau tertimpa musibah besar akan terjaga dari fitnah dan azab kubur. Mereka diantaranya adalah :
- Orang yang mati syahid
- Seseorang yang gugur ketika bertugas jaga ( sebagai prajurit di jalan Allah)
- Seseorang yang meninggal hari jum'at.
   Dalam Hadist Abdullah Ibnu Amru, Nabi SAW bersabda, setiap muslim yang
   meninggal pada hari jum'at akan dijaga oleh Allah dari fitnah kubur.
   ( HR. ahmad dan Tirmidzi )
- Seseorang yang meninggal karena sakit perut.
   Abdullah bin Yasar berkata, aku pernah duduk bersama Sulaiman Ibnu Shard
   dan Khalid Ibnu Urafthah, mereka menceritakan bahwa ada seorang lelaki yang
   meninggal karena sakit perut. Keduanya ingin menyaksikan jenazahnya.
   Salah satunya mengatakan kepada yang lain.Bukankah Rasulullah SAW
   bersabda, orang-orang yang meninggal karena sakit perut tidak akan diazab di
   dalam kubur. Yang satunya menjawab,  Ya. ( HR. an-Nasal dan Tirmidzi )

   Jika salah seorang diantara kalian selesai tasyahud akhir ( sebelum salam), mintalah perlindungan pada Allah dari empat hal,
1. Siksa neraka jahannam,
2. Siksa kubur,
3. Penyimpangan ketika hidup dan mati,
4. Kejelekan Al Masih Ad Dajjal ( Dari fitnah Dajjal ). ( HR. Muslim )
   Doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW adalah,

Doa selamat dari siksa kubur

"Allahumma inni audzu bika min adzabi jahannama, wa min a'dzaabil qobri waminfitnatil mahyaa wal mamaat, wamin syarri fitnatil masiihid dajjaal"
   Artinya : " Ya Allah, aku meminta perlindungan kepada-Mu dari siksa neraka jahannam, dan siksa kubur, dan penyimpangan ketika hidup dan mati, dan kejelekan Al Masih Ad Dajjal".
( HR. muslim )

   Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah keimanan kita untuk bisa hidup lebih baik dan terus berusaha untuk berbuat baik. Saya mohon maaf bila ada kata yang salah karena manusia adalah tempat salah dan khilaf. Dan semoga saja pemirsa yang sudah membaca artikel ini meninggal dengan husnul khotimah tanpa dihisab dan dibebaskan dari siksa kubur. Aamiin yaa Robbal A'lamiin.

Nasihat dari penyair :

Betapa banyak orang sehat mati tanpa sakit
Betapa banyak orang sakit justru hidup lebih lama
Biarlah dunia menghampirimu dengan sia-sia
Duniamu tiada lain laksana bayangan yang menaungimu, lalu lenyap tak berbekas
Setiap hari maut menebar kafan
Berikanlah pada dirimu taubat
Sebelum kau mati dan mulutmu terkunci

Wassalaam, 

Penulis, Assyadili
Sumber, Dakwah islam, kumpulan hadist, dan sumber lainnya. 


   

No comments:

Post a Comment