Ibu....
Sembilan bulan aku di perutmu,tiada pernah sedikitpun terlintas dalam pikiranmu merasa terbebani.Kau habiskan separuh hidupmu hanya untuk menemani aku,dalam tidurmupun kau selalu dibangunkan oleh tangisku.
Ibu....
Aku tahu kamu lelah,tapi engkau tutupi dengan senyummu.Sungguh mulia pengabdianmu.Namun sekarang hanya tinggal cerita,setelah kepergianmu semuanya telah berubah,tiada lagi tempat mengadu,tiada lagi tempat berbagi,tiada lagi nasihat yang bisa membuat aku tegar dalam menjalani kehidupan ini.
Kini yang kutatap hanya namamu yang di ukir dalam batu nisan,dan jasadmu yang terbujur kaku yang hanya beralaskan tanah merah.Masih ku ingat saat kau hembuskan napas-napas terakhirmu dan masih terngiang di telingaku kata-kata yang kau ucapkan,"anaku...!,jagalah dirimu baik-baik,mungkin ibu tak bisa menjagamu lagi,jika ibu telah tiada jangan pernah kau lupakan ibu".Kata-kata itu sungguh membuat hatiku hancur sedih yang tak tertahankan.
Ibu...
Maafkan aku,maafkan anakmu yang belum bisa membalas budi baikmu,
yang belum bisa membuatmu bangga.Sebesar apapun pengorbananku untukmu tak pernah bisa terbalaskan dengan pengorbananmu yang tulus,pengorbanan yang tak pernah sedikitpun kau meminta balasan.
Kini hanya rasa penyesalan dalam hatiku,penyesalan yang tiada ujung.
Hari ini...
Aku datang menemui pusaramu, untuk berbagi hati denganmu,ku tahu kau tak mungkin lagi bercerita denganku,namun ku yakin kau tahu aku datang menemuimu,menepati kata-kata yang kau ucapkan dalam napas terakhirmu.
Ibu...
Doaku semoga kau bahagia di alam sana,semoga Tuhan menempatkanmu dalam surganya yang abadi.
Sembilan bulan aku di perutmu,tiada pernah sedikitpun terlintas dalam pikiranmu merasa terbebani.Kau habiskan separuh hidupmu hanya untuk menemani aku,dalam tidurmupun kau selalu dibangunkan oleh tangisku.
Ibu....
Aku tahu kamu lelah,tapi engkau tutupi dengan senyummu.Sungguh mulia pengabdianmu.Namun sekarang hanya tinggal cerita,setelah kepergianmu semuanya telah berubah,tiada lagi tempat mengadu,tiada lagi tempat berbagi,tiada lagi nasihat yang bisa membuat aku tegar dalam menjalani kehidupan ini.
Kini yang kutatap hanya namamu yang di ukir dalam batu nisan,dan jasadmu yang terbujur kaku yang hanya beralaskan tanah merah.Masih ku ingat saat kau hembuskan napas-napas terakhirmu dan masih terngiang di telingaku kata-kata yang kau ucapkan,"anaku...!,jagalah dirimu baik-baik,mungkin ibu tak bisa menjagamu lagi,jika ibu telah tiada jangan pernah kau lupakan ibu".Kata-kata itu sungguh membuat hatiku hancur sedih yang tak tertahankan.
Ibu...
Maafkan aku,maafkan anakmu yang belum bisa membalas budi baikmu,
yang belum bisa membuatmu bangga.Sebesar apapun pengorbananku untukmu tak pernah bisa terbalaskan dengan pengorbananmu yang tulus,pengorbanan yang tak pernah sedikitpun kau meminta balasan.
Kini hanya rasa penyesalan dalam hatiku,penyesalan yang tiada ujung.
Hari ini...
Aku datang menemui pusaramu, untuk berbagi hati denganmu,ku tahu kau tak mungkin lagi bercerita denganku,namun ku yakin kau tahu aku datang menemuimu,menepati kata-kata yang kau ucapkan dalam napas terakhirmu.
Ibu...
Doaku semoga kau bahagia di alam sana,semoga Tuhan menempatkanmu dalam surganya yang abadi.