Di dalam sebuah hadist telah dijelaskan, bahwa sesungguhnya apabila malaikat Izrail akan mencabut nyawa seorang mukmin, maka ruh tersebut berkata: "Tiadaklah aku akan patuh kepadamu selama kamu tidak diperintahkan untuk mencabut ruh itu".Kemudian Malaikat Izrail berkata : "Aku telah diperintahkan untuk melakukan pekerjaan itu".
Ruh itu tetap belum percaya akhirnya ruh itu meminta tanda bukti kepada Malaikat Izrail sang pencabut nyawa seraya ruh itu berkata: "Sesungguhnya Tuhanku telah menjadikanku dan telah memasukan ke dalam jasad ini, sedangkan engkau pada waktu kejadian itu tidak berada di sisiku.Akan tetapi sekarang engkau hendak mencabutku".
Setelah itu,Malaikat Izrail menghadap dan mengadukan hal ini kepada Allah SWT.Lalu Allah SWT berfirman : "Apakah sudah kau cabut ruh hamba-Ku? ".
Malkat Izrail menjawab : "Wahai Tuhanku, sesungguhnya hambaMu yang mukmin itu berkata kepadaku demikian........ dan demikian........., lalu dia meminta tanda bukti dariku sebagai kebenaran perintah-Mu".
Kemudian Allah SWT berfirman : " Benar ruh hamba-Ku itu. Sekarang kamu pergilah ke Surga dan ambilah buah apel,yang di atas buah apel itu terdapat tanda-tanda perintah-Ku dan tunjukanlah buah apel itu kepada ruh hamba-Ku yang mukmin itu.".
Maka pergilah Malaikat Izrail ke Surga dan mengambil buah apel itu, dimana di atas buah apel itu terdapat kalimat Basmallah yaitu :
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang".
Lalu Malaikat Izrail kembali ke ruh orang mukmin itu dan ia menunjukan bukti berupa buah apel kepadanya, maka akhirnya keluarlah ruh itu dengan cepat dan nikmat tanpa ada rasa sakit.
Ucapan jasad ketika ruh akan dicabut
Di dalam hadist telah disebutkan, bahwasannya apabila Allah SWT hendak mencabut ruh seorang hamba-hamba-Nya,maka datanglah seorang Malaikat Izrail kepada seorang hamba yang mukmin dari bagian mulutnya untuk mencabut ruhnya.Maka keluarlah ucapan dari mulut tersebut : "Wahai Malaikat Izrail, bukan jalanmu untuk mencabut ruh dari jalan ini, karena mulut ini telah aku pergunakan untuk menyebut asma-asma Allah SWT".
Lalu kembalilah Malaikat Izrail datang dari arah tangannya, lalu tangan itu seraya berkata : "Bukan jalanmu wahai Malaikat Izrail untuk mencabut dari jalan ini, karena sesungguhnya ia sering aku pergunakan untuk bersedekah, mengasihi anak-anak yatim, menulis ilmu-ilmu agama dan untuk memerangi orang-orang kafir".
Selanjutnya Malaikat Izrail datang dari arah kakainya, lalu kedua kaki itu seraya berkata : " Bukan jalanmu wahai Malaikat Izrail untuk mencabut dari jalan ini, karena sesungguhnya ia aku pergunakan berjalan untuk shalat berjamaah, shalat hari raya, dan tempat-tempat pengkajian ilmu".
Selanjutnya Malaikat Izrail datang dari arah telinganya, lalu kedua telinga itu seraya berkata :"Bukan jalanmu wahai Malaikat Izrail untuk mencabut dari jalan ini, karena sesungguhnya ia aku pergunakan untuk mendengarkan ayat-ayat suci Al-Qur'an, adzan dan dzikir".
Selanjutnya Malaikat Izrail datang dari kedua arah matanya, lalu kedua mata itu seraya berkata, : "Bukan jalanmu wahai Malaikat Izrail untuk mencabut dari jalan ini, karena ia seaungguhnya aku pergunakan untuk melihat orang-orang shaleh, melihat ayat Al-Qur'an dan melihat kebesaran Allah SWT.
Maka kembalilah Malaikat Izrail kepada Allah SWT dan mengadukan hal tersebut seraya berkata : " Wahai Tuhanku, sesungguhnya hambamu telah berkata demikian... dan demikian (dari kejadian itu).Kemudin Allah SWT berfirman: "Wahai Malaikat Izrail, gantunglah Nama-Ku di atas telapak tanganmu, dan perlihatkan nama-Ku itu kepada hamba-Ku sehingga ruh itu keluar".
Kemudian Malaikat Izrail mengerjakan apa yang diperintahkan Allah SWT, yaitu menuliskan nama Allah SWT di atas telapak tangannya, dan diperlihatkan kepada ruh hamba yang mukmin tersebut, maka keluarlah ruh itu lantaran melihat nama Allah SWT.Dan hilanglah rasa sakit dan kepedihan sakaratul maut hamba tersebut. Dan tidaklah hilang rasa pedih dari seorang hamba,apabila tertanam di dada mereka nama Allah SWT.
Sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur'an surat Az-zumar : 22, yang artinya:
" Maka barang siapa yang hatinya telah dibukakan untuk menerima agama Allah ( islam), maka ia telah berjalan di atas hidayah dari Allah SWT".
Dan apakah tidak hilang atas mereka, adanya suatu siksa dan perkara yang menyulitkan di hari kiamat nanti.
Di dalam sebuah hadist telah disebutkan, bahwa sesungguhnya ada 5 hal adalah racun yang mematikan, dan ada 5 hal lain adalah penangkalanya, adapun 5 hal itu adalah sebagai berikut :
1. Dunia adalah sebagai racun yang mematikan, sedangkan zuhud adalah penawarnya.
2. Harta adalah sebagai racun yang mematikan, sedangkan zakat adalah penawarnya.
3. Berbicara adalah sebagai racun yang mematikan, sedangkan dzikir kepada Allah adalah penawarnya.
4. Umur dan keseluruhannya adalah sebagai racun, sedangkan bulan ramadhan adalah penawarnya.
5. Nafsu dan amarah adalah racun yang mematikan, sedangkan sabar dan tawakal adalah penangkalnya.
Keluarnya ruh dari jasad
Di sebutkan dalam sebuah hadist, bahwa sesungguhnya ketika seorang hamba dalam keadaan sakaratul maut, maka lisannya tertahan tidak dapat bergerak dan pada saat itulah 4 Malaikat masuk kepadanya secara bergantian.
Masuklah Malaikat yang pertama, seraya berkata : "Assalaamu A'laikum, aku ini adalah Malaikat yang diberi tugas utuk mengurusi rizqimu,telah aku cari rizqi itu dari arah timur sampai arah barat,tetapi aku tidak menemukan rizqi sedikitpun, sekarang telah tiba saat terakhir dari umurmu".
Kemudian masuk Malaikat yang kedua, seraya berkata : "Assalaamu A'laikum, aku ini adalah Malaikat yang mengurusi untukmu minuman dari air atau yang lainnya, telah aku cari air tersebut dari arah timur samapai arah barat, tetapi tidak aku jumpai walau setegukpun, sekarang sudahlah dekat ajalmu".
Lalu masuklah Malaikat yang ketiga, seraya berkata : "Assalamu A'laikum, aku ini adalah malaikat yang diberi tugas untuk mengurus napasmu, telah aku cari napas itu dari arah timur sampai arah barat namun aku tidak menemukan sehembus napaspun bagimu".
Selanjutnya masuklah Malaikat yang ke empat, seraya berkata : "Assalaamu A'laikum, aku ini adalah Malaikat yang mengurus ajalmu, telah aku cari dari barat hingga ke timur tapi aku tidak menemukan tempat dan waktu untukmu.
Setelah keempat Malaikat itu masuk, kemudian masuklah Malaikat Kiraman Katiban dari sebelah kanan dan sebelah kiri tersebut.
Malaikat yang berada di sebelah kanan berkata : "Assalaamu A'laikum, aku adalah Malaikat yang mengurusi amal kebaikanmu".Lalu Malaikat itu mengeluarkan lembaran putih dan ditunjukan lembaran itu kepada hamba tersebut, seraya Malaikat itu berkata : "Lihatlah amal-amalmu".Ketika saat tersebut hamba itu sangat bergembira ria.
Kemudian Malaikat yang di sebelah kiri berkata : "Assalaamu A'laikum, Aku ini adalah Malaikat yang diberi tugas untuk mengurusi semua amal kejahatanmu dan kesalahan-kesalahanmu".Lalu Malaikat itu memperlihatkan lembaran hitam dan diperlihatkan kepada hamba tersebut,seraya berkata : "Lihatlah lembaran ini".Maka mengalirlah keringat hamba tersebut. Kemudian hamba itu melihat ke kanan dan ke kiri, karena rasa takut membaca buku catatan amalnya. Kemudian Malaikat itu memegang lembaran tersebut, kemudian dilemparkannya lembaran itu di atas bantal, lalu kedua Malaikat itu beranjak pergi dari hadapan hamba tersebut.
Pada saat itulah masuk Malaikat maut bersama Malaikat Rahmat di sebelah kanan dan Malaikat Adzab di sebelah kiri. Maka adakalanya diantara manusia itu yang dicabut ruhnya dengan tarikan yang keras atau ada juga yang dicabut ruhnya dengan tarikan yang halus.
Dan ketika ruh telah sampai di tenggorokan, maka barulah Malaikat Izrail mengambilnya. Apabila orang tersebut termasuk orang yang beruntung, maka memanggilah Malaikat Rahmat, tapi apabila orang tersebut dari golongan orang yang celaka, maka memanggilah Malaikat Adzab.
Setelah itu, Malaikat Izrail mengambil ruh lalu membawanya kehadirat Allah SWT. Apabila hamba tersebut termasuk golongan yang beruntung, maka Allah SWT berfirman : "Wahai para Malaikat, kembalikanlah dia ke badannya, sehingga dia bisa melihat keadaan jasadnya.".
Dengan demikian,turunlah para Malaikat dengan membawa ruh dan meletakannya di tengah-tengah rumah hingga ruh itu bisa mengetahui siapa yang susah karenanya dan siapa yang tidak susah, sedangkan ruh itu sendiri tidak mampu untuk berbicara sedikitpun.
Di dalam sebuah hadist telah disebutkan, bahwasannya apabila telah sampai sakaratul maut bagi seorang hamba, maka ada pemanggil yang memanggil dari hadapan ALLAHSWT, : "Wahai ruh, berhentilah sebentar saja, hingga ia merasakan istirahat". Ketika itu ruh telah sampai di dada,demikian pula apabila ruh telah sampai kebagian lutut, pusar, sampai pada kerongkongan, maka Allah SWT berfirman : " Berhentilah sejenak saja hingga ia memohon diri ( pamit ) antara anggota badan yang satu dengan anggota badan yang lain".
Maka antara mata yang satu dengan mata yang lainnya memohon diri seraya mungucapkan kalimat dalam perpisahan,yaitu : " semoga keselamatan tetap tercurahkan kepadamu sampai hari kiamat".
Demikian juga kedua tangan dengan tanpa dapat bergerak, kedua kaki dengan tanpa dapat bergerak, kedua mata dengan tanpa dapat melihat, kedua telinga tanpa dapat mendengar, dan tubuh terkulai tidak berdaya tanpa adanya ruh.
Seandainya lisan tersebut tidak beriman serta hati tidak ada makrifat, lalu bagaimana keadaan seorang hamba tersebut di liang lahat. Ia tidak dapat melihat seorang pun di liang lahat, tidak bisa melihat ibunya, bapaknya, saudaranya, anaknya, dan teman-temannya. Dan kalau ia tidak dapat melihat Tuhan Yang Maha Mulia, maka ia orang yang benar-benar dalam keadaan rugi yang sangat besar.
Al - Imam Abu Hanifah telah berkata : "Kebanyakan runtuhnya iman seseorang hamba adalah waktu sakaratul maut".
Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa membuka mata hati kita, bahwa semua yang bernyawa pasti akan mati, dan semua diminta pertanggung jawavannya.
Penulis : Assyadili
Sumber : Forum dakwah islamiah dan sumber lainnya
NB : Didalam hal ini terjadi perbedaan pendapat diantara para ulama, yaitu :
- Ada beberapa ulama mengatakan, bahwa ruh itu diwujudkan dalam jasadnya sebagaimana sediakala,lalu duduklah mayat itu dan ditanya.
- Ulama lain mengatakan, bahwa pertanyaan Malikat Munkar dan Nakir itu hanya kepada ruh, bukan kepada jasadnya.
- Ulama lain mengatakan, bahwa ruh tersebut masuk ke dalam jasad hinga sampai ke dada.
- Di dalam sebuah riwayat dikatakan, bahwa ruh tersebut berada diantara jasad dan kai kafan seorang mayat.
Keempat pendapat tersebut dibenarkan oleh para ulama supaya bagi seorang
hamba harus mengakui adanya siksa kubur dan agar jangan sampai disibukan oleh bagaimana cara siksa tersebut terjadi.Hanya Allah SWT lah yang Maha Mengetahui.
Wassalaam,
Ruh itu tetap belum percaya akhirnya ruh itu meminta tanda bukti kepada Malaikat Izrail sang pencabut nyawa seraya ruh itu berkata: "Sesungguhnya Tuhanku telah menjadikanku dan telah memasukan ke dalam jasad ini, sedangkan engkau pada waktu kejadian itu tidak berada di sisiku.Akan tetapi sekarang engkau hendak mencabutku".
Setelah itu,Malaikat Izrail menghadap dan mengadukan hal ini kepada Allah SWT.Lalu Allah SWT berfirman : "Apakah sudah kau cabut ruh hamba-Ku? ".
Malkat Izrail menjawab : "Wahai Tuhanku, sesungguhnya hambaMu yang mukmin itu berkata kepadaku demikian........ dan demikian........., lalu dia meminta tanda bukti dariku sebagai kebenaran perintah-Mu".
Kemudian Allah SWT berfirman : " Benar ruh hamba-Ku itu. Sekarang kamu pergilah ke Surga dan ambilah buah apel,yang di atas buah apel itu terdapat tanda-tanda perintah-Ku dan tunjukanlah buah apel itu kepada ruh hamba-Ku yang mukmin itu.".
Maka pergilah Malaikat Izrail ke Surga dan mengambil buah apel itu, dimana di atas buah apel itu terdapat kalimat Basmallah yaitu :
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang".
Lalu Malaikat Izrail kembali ke ruh orang mukmin itu dan ia menunjukan bukti berupa buah apel kepadanya, maka akhirnya keluarlah ruh itu dengan cepat dan nikmat tanpa ada rasa sakit.
Ucapan jasad ketika ruh akan dicabut
Di dalam hadist telah disebutkan, bahwasannya apabila Allah SWT hendak mencabut ruh seorang hamba-hamba-Nya,maka datanglah seorang Malaikat Izrail kepada seorang hamba yang mukmin dari bagian mulutnya untuk mencabut ruhnya.Maka keluarlah ucapan dari mulut tersebut : "Wahai Malaikat Izrail, bukan jalanmu untuk mencabut ruh dari jalan ini, karena mulut ini telah aku pergunakan untuk menyebut asma-asma Allah SWT".
Lalu kembalilah Malaikat Izrail datang dari arah tangannya, lalu tangan itu seraya berkata : "Bukan jalanmu wahai Malaikat Izrail untuk mencabut dari jalan ini, karena sesungguhnya ia sering aku pergunakan untuk bersedekah, mengasihi anak-anak yatim, menulis ilmu-ilmu agama dan untuk memerangi orang-orang kafir".
Selanjutnya Malaikat Izrail datang dari arah kakainya, lalu kedua kaki itu seraya berkata : " Bukan jalanmu wahai Malaikat Izrail untuk mencabut dari jalan ini, karena sesungguhnya ia aku pergunakan berjalan untuk shalat berjamaah, shalat hari raya, dan tempat-tempat pengkajian ilmu".
Selanjutnya Malaikat Izrail datang dari arah telinganya, lalu kedua telinga itu seraya berkata :"Bukan jalanmu wahai Malaikat Izrail untuk mencabut dari jalan ini, karena sesungguhnya ia aku pergunakan untuk mendengarkan ayat-ayat suci Al-Qur'an, adzan dan dzikir".
Selanjutnya Malaikat Izrail datang dari kedua arah matanya, lalu kedua mata itu seraya berkata, : "Bukan jalanmu wahai Malaikat Izrail untuk mencabut dari jalan ini, karena ia seaungguhnya aku pergunakan untuk melihat orang-orang shaleh, melihat ayat Al-Qur'an dan melihat kebesaran Allah SWT.
Maka kembalilah Malaikat Izrail kepada Allah SWT dan mengadukan hal tersebut seraya berkata : " Wahai Tuhanku, sesungguhnya hambamu telah berkata demikian... dan demikian (dari kejadian itu).Kemudin Allah SWT berfirman: "Wahai Malaikat Izrail, gantunglah Nama-Ku di atas telapak tanganmu, dan perlihatkan nama-Ku itu kepada hamba-Ku sehingga ruh itu keluar".
Kemudian Malaikat Izrail mengerjakan apa yang diperintahkan Allah SWT, yaitu menuliskan nama Allah SWT di atas telapak tangannya, dan diperlihatkan kepada ruh hamba yang mukmin tersebut, maka keluarlah ruh itu lantaran melihat nama Allah SWT.Dan hilanglah rasa sakit dan kepedihan sakaratul maut hamba tersebut. Dan tidaklah hilang rasa pedih dari seorang hamba,apabila tertanam di dada mereka nama Allah SWT.
Sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur'an surat Az-zumar : 22, yang artinya:
" Maka barang siapa yang hatinya telah dibukakan untuk menerima agama Allah ( islam), maka ia telah berjalan di atas hidayah dari Allah SWT".
Di dalam sebuah hadist telah disebutkan, bahwa sesungguhnya ada 5 hal adalah racun yang mematikan, dan ada 5 hal lain adalah penangkalanya, adapun 5 hal itu adalah sebagai berikut :
1. Dunia adalah sebagai racun yang mematikan, sedangkan zuhud adalah penawarnya.
2. Harta adalah sebagai racun yang mematikan, sedangkan zakat adalah penawarnya.
3. Berbicara adalah sebagai racun yang mematikan, sedangkan dzikir kepada Allah adalah penawarnya.
4. Umur dan keseluruhannya adalah sebagai racun, sedangkan bulan ramadhan adalah penawarnya.
5. Nafsu dan amarah adalah racun yang mematikan, sedangkan sabar dan tawakal adalah penangkalnya.
Keluarnya ruh dari jasad
Di sebutkan dalam sebuah hadist, bahwa sesungguhnya ketika seorang hamba dalam keadaan sakaratul maut, maka lisannya tertahan tidak dapat bergerak dan pada saat itulah 4 Malaikat masuk kepadanya secara bergantian.
Masuklah Malaikat yang pertama, seraya berkata : "Assalaamu A'laikum, aku ini adalah Malaikat yang diberi tugas utuk mengurusi rizqimu,telah aku cari rizqi itu dari arah timur sampai arah barat,tetapi aku tidak menemukan rizqi sedikitpun, sekarang telah tiba saat terakhir dari umurmu".
Kemudian masuk Malaikat yang kedua, seraya berkata : "Assalaamu A'laikum, aku ini adalah Malaikat yang mengurusi untukmu minuman dari air atau yang lainnya, telah aku cari air tersebut dari arah timur samapai arah barat, tetapi tidak aku jumpai walau setegukpun, sekarang sudahlah dekat ajalmu".
Lalu masuklah Malaikat yang ketiga, seraya berkata : "Assalamu A'laikum, aku ini adalah malaikat yang diberi tugas untuk mengurus napasmu, telah aku cari napas itu dari arah timur sampai arah barat namun aku tidak menemukan sehembus napaspun bagimu".
Selanjutnya masuklah Malaikat yang ke empat, seraya berkata : "Assalaamu A'laikum, aku ini adalah Malaikat yang mengurus ajalmu, telah aku cari dari barat hingga ke timur tapi aku tidak menemukan tempat dan waktu untukmu.
Setelah keempat Malaikat itu masuk, kemudian masuklah Malaikat Kiraman Katiban dari sebelah kanan dan sebelah kiri tersebut.
Malaikat yang berada di sebelah kanan berkata : "Assalaamu A'laikum, aku adalah Malaikat yang mengurusi amal kebaikanmu".Lalu Malaikat itu mengeluarkan lembaran putih dan ditunjukan lembaran itu kepada hamba tersebut, seraya Malaikat itu berkata : "Lihatlah amal-amalmu".Ketika saat tersebut hamba itu sangat bergembira ria.
Kemudian Malaikat yang di sebelah kiri berkata : "Assalaamu A'laikum, Aku ini adalah Malaikat yang diberi tugas untuk mengurusi semua amal kejahatanmu dan kesalahan-kesalahanmu".Lalu Malaikat itu memperlihatkan lembaran hitam dan diperlihatkan kepada hamba tersebut,seraya berkata : "Lihatlah lembaran ini".Maka mengalirlah keringat hamba tersebut. Kemudian hamba itu melihat ke kanan dan ke kiri, karena rasa takut membaca buku catatan amalnya. Kemudian Malaikat itu memegang lembaran tersebut, kemudian dilemparkannya lembaran itu di atas bantal, lalu kedua Malaikat itu beranjak pergi dari hadapan hamba tersebut.
Pada saat itulah masuk Malaikat maut bersama Malaikat Rahmat di sebelah kanan dan Malaikat Adzab di sebelah kiri. Maka adakalanya diantara manusia itu yang dicabut ruhnya dengan tarikan yang keras atau ada juga yang dicabut ruhnya dengan tarikan yang halus.
Dan ketika ruh telah sampai di tenggorokan, maka barulah Malaikat Izrail mengambilnya. Apabila orang tersebut termasuk orang yang beruntung, maka memanggilah Malaikat Rahmat, tapi apabila orang tersebut dari golongan orang yang celaka, maka memanggilah Malaikat Adzab.
Setelah itu, Malaikat Izrail mengambil ruh lalu membawanya kehadirat Allah SWT. Apabila hamba tersebut termasuk golongan yang beruntung, maka Allah SWT berfirman : "Wahai para Malaikat, kembalikanlah dia ke badannya, sehingga dia bisa melihat keadaan jasadnya.".
Dengan demikian,turunlah para Malaikat dengan membawa ruh dan meletakannya di tengah-tengah rumah hingga ruh itu bisa mengetahui siapa yang susah karenanya dan siapa yang tidak susah, sedangkan ruh itu sendiri tidak mampu untuk berbicara sedikitpun.
Di dalam sebuah hadist telah disebutkan, bahwasannya apabila telah sampai sakaratul maut bagi seorang hamba, maka ada pemanggil yang memanggil dari hadapan ALLAHSWT, : "Wahai ruh, berhentilah sebentar saja, hingga ia merasakan istirahat". Ketika itu ruh telah sampai di dada,demikian pula apabila ruh telah sampai kebagian lutut, pusar, sampai pada kerongkongan, maka Allah SWT berfirman : " Berhentilah sejenak saja hingga ia memohon diri ( pamit ) antara anggota badan yang satu dengan anggota badan yang lain".
Maka antara mata yang satu dengan mata yang lainnya memohon diri seraya mungucapkan kalimat dalam perpisahan,yaitu : " semoga keselamatan tetap tercurahkan kepadamu sampai hari kiamat".
Demikian juga kedua tangan dengan tanpa dapat bergerak, kedua kaki dengan tanpa dapat bergerak, kedua mata dengan tanpa dapat melihat, kedua telinga tanpa dapat mendengar, dan tubuh terkulai tidak berdaya tanpa adanya ruh.
Seandainya lisan tersebut tidak beriman serta hati tidak ada makrifat, lalu bagaimana keadaan seorang hamba tersebut di liang lahat. Ia tidak dapat melihat seorang pun di liang lahat, tidak bisa melihat ibunya, bapaknya, saudaranya, anaknya, dan teman-temannya. Dan kalau ia tidak dapat melihat Tuhan Yang Maha Mulia, maka ia orang yang benar-benar dalam keadaan rugi yang sangat besar.
Al - Imam Abu Hanifah telah berkata : "Kebanyakan runtuhnya iman seseorang hamba adalah waktu sakaratul maut".
Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa membuka mata hati kita, bahwa semua yang bernyawa pasti akan mati, dan semua diminta pertanggung jawavannya.
Penulis : Assyadili
Sumber : Forum dakwah islamiah dan sumber lainnya
NB : Didalam hal ini terjadi perbedaan pendapat diantara para ulama, yaitu :
- Ada beberapa ulama mengatakan, bahwa ruh itu diwujudkan dalam jasadnya sebagaimana sediakala,lalu duduklah mayat itu dan ditanya.
- Ulama lain mengatakan, bahwa pertanyaan Malikat Munkar dan Nakir itu hanya kepada ruh, bukan kepada jasadnya.
- Ulama lain mengatakan, bahwa ruh tersebut masuk ke dalam jasad hinga sampai ke dada.
- Di dalam sebuah riwayat dikatakan, bahwa ruh tersebut berada diantara jasad dan kai kafan seorang mayat.
Keempat pendapat tersebut dibenarkan oleh para ulama supaya bagi seorang
hamba harus mengakui adanya siksa kubur dan agar jangan sampai disibukan oleh bagaimana cara siksa tersebut terjadi.Hanya Allah SWT lah yang Maha Mengetahui.
Wassalaam,